5 Jam Tangan Termahal di Dunia Ada yang Capai Rp 850 Miliar

5 Jam Tangan Termahal di Dunia Ada yang Capai Rp 850 Miliar

5 Jam Tangan Termahal di Dunia Ada yang Capai Rp 850 Miliar tetapi juga simbol status, keanggunan, dan keahlian seni. Beberapa merek dan model jam tangan eksklusif dikenal karena harganya yang luar biasa mahal. Dirancang dengan teknologi tinggi dan dilengkapi berlian serta bahan langka. Berikut adalah 5 jam tangan termahal di dunia, yang harganya bisa mencapai ratusan miliar rupiah.

1. Graff Diamonds Hallucination – Rp 850 Miliar

Jam tangan Graff Diamonds Hallucination adalah jam tangan termahal di dunia dengan harga fantastis mencapai Rp 850 miliar. Jam tangan ini lebih dari sekadar alat penunjuk waktu, melainkan karya seni luar biasa yang dihiasi oleh berbagai jenis berlian berwarna langka seperti merah muda, biru, kuning, dan hijau. Setiap berlian dipotong dengan bentuk dan ukuran yang unik, menciptakan efek “halusinasi” yang memesona.

Graff, merek yang dikenal dengan perhiasan mewahnya, menciptakan jam tangan ini dengan lebih dari 110 karat berlian berkualitas tinggi yang menutupi seluruh permukaan jam. Harganya yang astronomis membuatnya menjadi lambang kemewahan dan prestise di dunia horologi.

2. Graff Diamonds The Fascination – Rp 534 Miliar

Kembali dari rumah perhiasan Graff Diamonds, jam tangan The Fascination menempati urutan kedua dengan harga sekitar Rp 534 miliar. Apa yang membuat jam tangan ini istimewa adalah fitur berlian 38,13 karat di tengahnya yang dapat dilepas dan dikenakan sebagai cincin. Jam tangan ini terbuat dari total 152,96 karat berlian putih, yang menjadikannya perpaduan sempurna antara jam tangan dan perhiasan mewah.

Desain serbaguna yang memungkinkan pemiliknya mengubah fungsi jam menjadi cincin berlian mewah membuat The Fascination sangat dicari oleh para kolektor jam tangan mewah dan penggemar perhiasan.

3. Patek Philippe Grandmaster Chime – Rp 441 Miliar

Jam tangan Patek Philippe Grandmaster Chime 6300A-010 adalah salah satu jam tangan paling rumit yang pernah dibuat. Dengan harga Rp 441 miliar, Grandmaster Chime menonjolkan 20 fungsi berbeda, termasuk kalender abadi, waktu dunia, dan dua zona waktu. Jam ini juga dilengkapi dua dial utama yang dapat diputar, menjadikannya sangat unik dan multifungsi.

Model ini dibuat sebagai peringatan ulang tahun ke-175 Patek Philippe, menjadikannya barang kolektor yang sangat langka. Salah satu versi Grandmaster Chime dijual di pelelangan amal Only Watch 2019, menjadikannya salah satu jam tangan termahal yang pernah terjual.

4. Jacob & Co. Billionaire Watch – Rp 259 Miliar

Jam tangan Jacob & Co. Billionaire Watch seperti namanya, benar-benar mencerminkan kemewahan luar biasa. Jam ini dihiasi dengan 260 karat berlian zamrud besar yang menutupi seluruh permukaan tali dan casingnya, membuatnya bersinar terang seperti harta karun. Dengan harga Rp 259 miliar, jam tangan ini dirancang untuk para miliarder yang ingin menunjukkan status mereka melalui jam tangan yang tidak hanya berharga, tetapi juga spektakuler.

Didesain oleh Jacob Arabo, pendiri Jacob & Co., jam tangan ini memadukan teknologi canggih dengan keindahan seni perhiasan tingkat tinggi. Dengan desain yang luar biasa dan harga fantastis, Billionaire Watch merupakan perwujudan kemewahan absolut.

5. Paul Newman Rolex Daytona – Rp 259 Miliar

Jam tangan Rolex Daytona yang satu ini mungkin terlihat seperti jam tangan klasik biasa, tetapi sejarah dan makna di baliknya membuatnya sangat bernilai. Jam tangan ini pernah dimiliki oleh aktor legendaris Paul Newman, yang membuatnya menjadi salah satu jam tangan Rolex paling bersejarah dan paling mahal di dunia. Pada lelang tahun 2017, jam tangan ini terjual seharga Rp 259 miliar.

Dikenal karena desainnya yang elegan dan fungsi kronograf untuk mengukur kecepatan, Rolex Daytona menjadi simbol gaya hidup mewah dan prestise. Keunikan model ini dan kaitannya dengan salah satu ikon Hollywood terbesar sepanjang masa membuatnya menjadi salah satu jam tangan paling dicari di dunia.

Kesimpulan

Jam tangan bukan hanya alat untuk melihat waktu, tetapi juga lambang prestise, status, dan seni. Dari jam tangan yang terbuat dari berlian langka hingga jam tangan dengan mekanisme rumit dan sejarah yang luar biasa, kelima jam tangan termahal di dunia ini menampilkan kombinasi sempurna antara keahlian, desain, dan eksklusivitas. Dengan harga yang bisa mencapai ratusan miliar rupiah, jam tangan ini menjadi bukti bahwa kemewahan tidak mengenal batas.

Cegah Mpox, Penumpang Wajib Pakai Aplikasi Satu Sehat

Cegah Mpox, Penumpang Wajib Pakai Aplikasi Satu Sehat

Cegah Mpox, Penumpang Wajib Pakai Aplikasi Satu Sehat semakin memperketat langkah-langkah pencegahan terhadap penyebaran penyakit menular. Termasuk mpox (monkeypox), dengan mewajibkan penggunaan aplikasi Satu Sehat bagi para penumpang transportasi umum. Kebijakan ini mulai berlaku pada akhir bulan Agustus 2024. Sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyebaran virus mpox di tengah mobilitas masyarakat yang tinggi.

Aplikasi Satu Sehat, yang sebelumnya dikenal sebagai PeduliLindungi, berfungsi sebagai alat pemantauan kesehatan masyarakat. Dalam upaya terbaru ini. Aplikasi tersebut akan digunakan untuk melacak dan memverifikasi status kesehatan penumpang. Terutama terkait gejala atau riwayat kontak dengan penderita mpox. Dengan menggunakan aplikasi ini, penumpang dapat memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat sebelum melakukan perjalanan. Sekaligus membantu otoritas kesehatan dalam memonitor dan menekan penyebaran penyakit.

Menurut Menteri Kesehatan, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang harus melakukan perjalanan. Baik dalam negeri maupun internasional. “Aplikasi Satu Sehat akan menjadi garda depan dalam upaya kita memutus rantai penyebaran mpox. Melalui pelacakan yang lebih efektif dan penyebaran informasi yang cepat. Kita dapat menangani potensi wabah dengan lebih baik,” ujar Menteri Kesehatan dalam konferensi pers di Jakarta.

Penumpang diwajibkan untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat dan mengisi data kesehatan mereka sebelum keberangkatan. Data yang diinput akan diverifikasi secara otomatis oleh sistem, dan jika ada indikasi potensi risiko kesehatan, penumpang akan diberikan arahan lebih lanjut mengenai tindakan yang harus diambil, seperti melakukan tes kesehatan tambahan atau menunda perjalanan.

Selain itu, pihak otoritas transportasi juga akan melakukan pemeriksaan acak di lokasi-lokasi strategis seperti bandara, stasiun, dan terminal, untuk memastikan kepatuhan terhadap penggunaan aplikasi ini. Penumpang yang tidak mematuhi aturan baru ini dapat dikenakan sanksi berupa larangan melakukan perjalanan hingga kewajiban menjalani pemeriksaan kesehatan di lokasi.

KESIMPULAN

Kebijakan ini disambut baik oleh banyak pihak, meskipun ada pula yang menyuarakan kekhawatiran terkait privasi data dan potensi hambatan bagi penumpang yang tidak memiliki akses mudah ke teknologi. Pemerintah berjanji akan memperhatikan kekhawatiran tersebut dan memastikan bahwa kebijakan ini diimplementasikan dengan memperhatikan hak-hak warga negara.

Dengan langkah ini, diharapkan penularan mpox dapat dicegah sejak dini, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih aman dan tenang di tengah situasi global yang masih rentan terhadap berbagai ancaman penyakit menular.

Ci(n)ta Rasa William Wongso

Ci(n)ta Rasa William Wongso

Ci(n)ta Rasa William Wongso adalah nama yang tidak asing lagi di dunia kuliner Indonesia. Sebagai seorang chef, penulis, dan pakar kuliner, Wongso telah banyak memberikan kontribusi dalam mempopulerkan dan melestarikan masakan tradisional Indonesia. Salah satu karya yang mencerminkan dedikasinya terhadap kuliner tanah air adalah buku yang berjudul “Ci(n)ta Rasa”. Buku ini tidak hanya menyajikan resep dan teknik memasak, tetapi juga menggambarkan kecintaan Wongso terhadap keanekaragaman rasa yang ada di Indonesia. Artikel ini akan membahas isi buku “Ci(n)ta Rasa”, kontribusinya terhadap kuliner Indonesia, serta pandangan Wongso tentang pentingnya pelestarian masakan tradisional.

Isi Buku “Ci(n)ta Rasa”

1. Konsep dan Filosofi

“Ci(n)ta Rasa” adalah lebih dari sekadar buku resep; ini adalah sebuah perjalanan kuliner yang menggali kedalaman rasa dan budaya masakan Indonesia. Judul buku ini sendiri merupakan permainan kata antara “Cinta Rasa” dan “Cinta”. Wongso menggunakan judul ini untuk menekankan kecintaannya yang mendalam terhadap keanekaragaman rasa yang ada di Indonesia. Filosofi yang terkandung dalam buku ini adalah bahwa masakan bukan hanya soal bahan dan teknik, tetapi juga soal cinta dan penghargaan terhadap budaya.

2. Resep dan Teknik

Buku ini memuat berbagai resep yang menggambarkan kekayaan kuliner Indonesia. Wongso menyajikan resep-resep tradisional yang telah dimodifikasi dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan esensi asli dari setiap hidangan. Selain itu, buku ini juga mencakup teknik-teknik memasak yang berguna bagi baik pemula maupun koki berpengalaman. Setiap resep dilengkapi dengan penjelasan rinci mengenai bahan-bahan, teknik, dan tips untuk memastikan hasil yang maksimal.

3. Cerita dan Budaya

Salah satu aspek menarik dari “Ci(n)ta Rasa” adalah bagaimana Wongso menggabungkan cerita pribadi dan sejarah di balik setiap hidangan. Buku ini mengisahkan perjalanan kuliner Wongso, pengalaman-pengalamannya dalam menemukan resep-resep tradisional, dan bagaimana ia mengintegrasikan budaya lokal ke dalam karyanya. Pembaca tidak hanya mendapatkan resep, tetapi juga wawasan tentang sejarah dan makna budaya dari setiap masakan.

Kontribusi William Wongso terhadap Kuliner Indonesia

1. Pelestarian Kuliner Tradisional

William Wongso telah berperan penting dalam melestarikan kuliner tradisional Indonesia. Melalui berbagai buku, acara televisi, dan seminar kuliner, Wongso telah memperkenalkan dan mempromosikan masakan tradisional kepada publik yang lebih luas. Dengan “Ci(n)ta Rasa”, ia melanjutkan misinya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan resep-resep yang mungkin terlupakan.

2. Inovasi dan Modernisasi

Selain melestarikan resep tradisional, Wongso juga dikenal karena kemampuannya dalam melakukan inovasi dan modernisasi masakan Indonesia. Ia sering bereksperimen dengan teknik baru dan bahan-bahan modern untuk menciptakan variasi baru dari hidangan klasik. Hal ini tidak hanya membantu dalam menjaga relevansi masakan tradisional tetapi juga membuatnya lebih menarik bagi generasi muda.

3. Pendidikan Kuliner

Wongso aktif dalam pendidikan kuliner, baik melalui pelatihan langsung maupun publikasi tulisan. Buku “Ci(n)ta Rasa” adalah salah satu contohnya, di mana ia membagikan pengetahuan dan keterampilannya kepada pembaca. Selain itu, ia juga sering terlibat dalam workshop dan kelas memasak untuk berbagi keahliannya dengan calon koki dan penggemar kuliner.

Pandangan William Wongso tentang Pelestarian Masakan Tradisional

1. Pentingnya Pendidikan Kuliner

Wongso percaya bahwa pendidikan kuliner adalah kunci untuk pelestarian masakan tradisional. Ia menekankan pentingnya mengajarkan teknik-teknik memasak dan sejarah masakan kepada generasi muda agar mereka dapat menghargai dan melanjutkan tradisi kuliner. Buku “Ci(n)ta Rasa” adalah salah satu upayanya untuk memenuhi tujuan tersebut.

2. Peran Inovasi dalam Pelestarian

Menurut Wongso, inovasi tidak harus mengorbankan nilai-nilai tradisional. Dengan melakukan penyesuaian yang bijaksana dan memperkenalkan teknik baru, masakan tradisional dapat tetap relevan dalam konteks modern. Ia mendorong para koki dan penggemar kuliner untuk tetap menghormati resep asli sambil terbuka terhadap perubahan dan eksperimen.

3. Keterlibatan Komunitas

Wongso juga percaya bahwa pelestarian masakan tradisional memerlukan keterlibatan komunitas. Ia mendorong masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan kuliner lokal, seperti festival makanan dan pasar tradisional. Melalui keterlibatan komunitas, masakan tradisional dapat terus dikenal dan dicintai.

Kesimpulan

“Ci(n)ta Rasa” karya William Wongso adalah sebuah kontribusi berharga bagi dunia kuliner Indonesia, yang tidak hanya menawarkan resep dan teknik memasak, tetapi juga menggali kedalaman budaya dan sejarah di balik setiap hidangan. Melalui bukunya, Wongso menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan masakan tradisional sambil tetap berinovasi untuk menjaga relevansinya. Karyanya menginspirasi banyak orang untuk menghargai dan melanjutkan tradisi kuliner Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi eksplorasi dan kreativitas dalam dunia kuliner.